Hasil Survey Proximity - Pilgub Jatim

logo/lambang Provinsi Jawa Timur - Jatim
Pelaksanaan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur tinggal dua minggu lagi . Meski demikian masih banyak warga Jatim yang belum mengetahuinya. Hasl ini diketahui dari hasil survei terbaru yang dilakukan oleh Lembaga Proximity yakni Hanya 18,7 persen responden yang menyatakan sudah mengetahui jika tanggal 29 Agustus 2013 mendatang akan diselenggarakan Pilgub. "justru sebanyak 81,3 persen menyatakan belum mengetahui," kata Direktur Proximity Whima Edi Nugroho, di RM Agis Surabaya, Rabu (19/6).

Yang mengejutkan lagi yaitu hanya 12,6 persen yang mengaku mengetahui atau mengenal nama-nama pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jatim 2014-2019. Selebihnya, sebanyak 87,4 persen menyatakan belum mengenal. Edi Nugroho menjelaskan, survei dilakukan mulai awal hingga pertengahan Juni 2013 dengan jumlah 1.200 responden di 38 kabupaten/kota se-Jatim. Penelitian menggunakan multistage random sampling dengan margin of error 2,8 persen. "Ini kesempatan sekaligus tantangan bagi kandidat," katanya.

Hasil Survei Pilgub Jatim:
Berdasarkan hasil survei Lembaga Proximity, elektabilitas pasangan KarSa masih unggul, yaitu berada di kisaran 62,5 persen, jauh di atas pasangan calon lainnya. Hasil penelitian yang dilakukan awal hingga pertengahan bulan Juni ini menggunakan metode multi-stage random sampling dengan 1.200 responden dari 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur. Margin error mencapai 2,8 persen. Dengan demikian maka pasangan bakal Cagub dan Cawagub incumbent, Soekarwo -Saifullah Yusuf (KarSa) masih mendominasi Jawa Timur.

Whima Edy Nugroho (Presiden Direktur Lembaga Proximity) mengatakan,  pasangan incumbent masih dipercaya masyarakat Jawa Timur untuk kembali memimpin untuk periode 2014-2019. "Pasangan KarSa masih dipercaya masyarakat Jawa Timur. Hasilnya, elektabilitas pasangan KarSa mencapai 62,5 persen," ungkap Whima di Surabaya, Rabu (19/6).

Untuk pasangan yang diusung PKB dan beberapa partai kecil yakni Khofifah Indar Parawansa -Herman S Sumawiredja mendapat 17,7 persen dan Bambang Dwi Hartono-Said Abdullah yang diusung PDIP berada di kisaran 5 persen.

Whima Edy Nugroho menambahkan, Sisanya, 14,8 persen belum menentukan pilihan. Sedangkan untuk pasangan perseorangan Eggi Sudjana-Muhammad Sihat, tidak tercatat karena tidak ada responden yang memilih.

Soekarwo termasuk calon gubernur dengan tingkat popularitas yang masih mendominasi, yaitu 89,9 persen. Di urutan kedua Khofifah Indar Parawansa (55,2 persen), disusul oleh pasangan Bambang Dwi Hartono (9,7 persen) serta Eggi Sudjana (3,6 persen). Sedangkan Untuk popularitas calon wakil gubernur, Saifullah Yusuf mendapat simpati 62 persen, Herman Sumawiredja (10,9 persen), Said Abdullah (7,4 persen) serta Muhammad Sihat (2,6 persen).

Whima Edy Nugroho (Presiden Direktur Lembaga Proximity) mengatakan, tingginya tingkat elektabilitas dan popularitas pasangan incumbent karena masyarakat menilai bahwa selama lima tahun memimpin, KarSa sudah teruji kepemimpinannya dan berpengalaman. Sementara Khofifah-Herman dianggap belum teruji dan hanya dikenal sebagai kader Nahdlatul Ulama (NU). Meski demikian dengan pasangan Bambang-Said, masyarakat Jawa Timur hanya mengenal keduanya sebagai kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), dan Bambang dinilai bagus ketika memimpin Surabaya. Untuk Jawa Timur, masih belum teruji.

Whima menandaskan, Kami juga menyurvei pengenalan terhadap calon gubernur dan wakil gubernur. Hasilnya, sebagian besar pemilih belum mengetahui atau belum mengenal nama pasangan. Bahkan, mereka juga tidak mengetahui kalau Pilgub Jatim akan digelar pada 29 Agustus mendatang. 81,3 persen mengatakan tidak tahu, sisanya mengetahui. Ini membuktikan kalau sosialisasi ke masyarakat masih kurang. (sumber:  Merdeka). Untuk mengetahui hasil pemilukada Jawa Timur dapat dilihat di : "Hasil Quick Count PiIgub Jatim - Jawa Timur"