Hasil Quick count Pilkada - Pada Hari Kamis Tanggal 29 Agustus 2013 masyarakat Kota Probolinggo yang memiliki hak pilih akan mengikuti pemilihan pasangan calon Walikota dan calon Wakil Walikota, terdapat empat pasangan calon walikota dan wakil walikota Probolinggo yang akan bertarung dalam pemilukada tersebut, pasangan yang menang akan memimpin selama lima tahun ke depan yaitu periode 2014-2019. keempat pasangan calon tersebut terdiri dari pasangan DERAS (Dewi Ratih-As’ad Anshari), pasangan HARUS PAS (Hj. Rukmini Buchori-H. Suhadak), pasangan Zam-Zam (Zulkifli Chalik-Maksum Subani), dan pasangan Handalanku (Hadi Zainal Abidin-Kusnan).
Hasil Quick Count Pemilukada Kota Probolinggo:
1. Pasangan DERAS (Dewi Ratih-As’ad Anshari) memperoleh 16,76 persen suara
2. Pasangan HARUS PAS (Hj. Rukmini Buchori-H. Suhadak) memperoleh 39,39 persen suara
3. Pasangan Zam-Zam (Zulkifli Chalik-Maksum Subani) memperoleh 29,65 persen suara
4. Pasangan Handalanku (Hadi Zainal Abidin-Kusnan) memperoleh 14,30 persen suara
Hasil Quick Count Pilkada Kota Probolinggo dari tim sukses pasangan HARUS PAS (Hj.Rukmini - H. Suhadak) yang diusung partai PDIP, PKS, PAN, Partai Pelopor, dan Hanura ini unggul di 5 Kecamatan,dan saat ini sudah masuk di 85-90 persen real countnya.
Sekilas tentang Kota Probolinggo
Kota ini adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Terletak sekitar 100 km sebelah tenggara Kota Surabaya, di sebelah utara berbatasan dengan Selat Madura, di sebelah timur, selatan, dan tengah berbatasan dengan Kabupaten Probolinggo. Di Kota ini juga terdapat pelabuhan perikanan yang cukup besar.
Kota Probolinggo berada pada 7° 43' 41" - 7° 49' 04" LS dan 113° 10' - 113° 15' BT, total luas wilayah 56,667 Km². Disamping itu Kota Probolinggo merupakan daerah transit yang menghubungkan kota-kota (sebelah timur Kota): Banyuwangi; Jember; Bondowoso; Situbondo; dan Lumajang, dengan kota-kota (sebelah barat Kota): Pasuruan; Malang; dan Surabaya.
Batas wilayah administrasi Kota Probolinggo meliputi:
Meski termasuk Kota, tetapi di wilayah ini masih banyak ditemukan lahan sawah seluas 1.967,70 hektar (21 %), lahan bukan sawah seluas 3.699,00 hektar (39,5 %). Lahan bukan sawah terbagi atas lahan kering 3.595,00 hektar (38,4 %) dan lahan lainnya (tambak) seluas 104 hektar (1,11%).
Melihat potensi dan pemanfaatan wilayah demikian itu, banyak alternatif yang bisa dipilih untuk mengoptimalkan pemanfaatan dan pemberdayaan potensi daerah kota, guna mewujudkan visi Kota Probolinggo sebagai kota tujuan investasi yang perspektif, kondusif dan partisipatif.
Dalam proses perencanaan suatu kota/daerah, aspek tata guna tanah merupakan aspek penting untuk ditinjau sehingga dapat ditelaah jenis penggunaan tanah dan pola struktur ruang yang ada. Struktur penggunaan tanah secara umum di Kota Probolinggo adalah permukiman, perdagangan, industri, tanah pertanian. Secara keseluruhan penggunaan tanah di Kota Probolinggo didominasi oleh tanah permukiman dan pertanian.
Di Kota Probolinggo tahun 2007 secara umum penggunaan tanah didominasi oleh lahan pertanian dengan luas 2593,64 Ha atau 45,77% dari luas keseluruhan Kota Probolinggo dengan lahan pertanian paling luas berada di Kecamatan Kedopok sebesar 860,98 Ha, kemudian berikutnya adalah Kecamatan Kademangan dengan luas lahan pertanian sebesar 667,21 Ha dan Kecamatan Wonoasih dengan luas lahan pertanian sebesar 514,48 Ha.
Lahan permukiman memiliki luas sebesar 2.090,04 Ha atau 36,88% dari luas Kota Probolinggo. Persebaran permukiman di Kota Probolinggo cukup merata di seluruh kecamatan, hal ini dpat dilihat berdasarkan selisih luas lahan permukiman pada setiap kecamatan yang tidak terlalu mencolok. Luas lahan permukiman paling besar berada di Kecamatan Kanigaran yaitu sebesar 474,29 Ha, kemudian berikutnya adalah Kecamatan Wonoasih sebesar 412,24 Ha.
Luas fasilitas permukiman, perkantoran, perdagangan dan industri di Kota Probolinggo berturut-turut adalah sebesar 132,50 Ha (2,34% luas wilayah Kota probolinggo), 108,91 Ha (1,92%), 20,64 Ha (0,36%), dan 90,08 Ha (1,59%).
Sumber daya alam adalah sumber daya yang terbentuk melalui kekuatan atau gaya alamiah, misalnya tanah, air dan perairan, udara, sinar matahari, mineral, dan lain-lain. Sedangkan lingkungan hidup adalah sistem kehidupan dimana terdapat campur tangan manusia dalam mengelola sumber daya alam yang ada di sekitarnya.
Sumber daya alam yang terdapat di Kota Probolinggo sangat terbatas sekali. Kota Probolinggo tidak memiliki deposit sumber daya alam yang dapat dieksploitasi. Di samping miskin kandungan bahan tambang, Kota Probolinggo juga mempunyai lahan sangat terbatas untuk dikembangkan.
Luas wilayah Kota Probolinggo keseluruhan hanya 5.667,70 Ha. Dari luas tersebut, sekitar 34,72% merupakan lahan sawah dan sisanya sebesar 65,28 % merupakan lahan bukan sawah yang terdiri dari lahan kering sebesar 97,19 % dan lahan lainnya berupa tambak sebesar 2,81 %.
Potensi sumber daya alam yang ada di Kota Probolinggo sangat sedikit sehingga pengelolaannya harus dilakukan secara optimum dan tetap dilandasi dengan azas konservasi agar kelestariannya tetap terjaga untuk masa yang akan datang. (Sumber: Wikipedia)
Hasil Quick Count Pemilukada Kota Probolinggo:
1. Pasangan DERAS (Dewi Ratih-As’ad Anshari) memperoleh 16,76 persen suara
2. Pasangan HARUS PAS (Hj. Rukmini Buchori-H. Suhadak) memperoleh 39,39 persen suara
3. Pasangan Zam-Zam (Zulkifli Chalik-Maksum Subani) memperoleh 29,65 persen suara
4. Pasangan Handalanku (Hadi Zainal Abidin-Kusnan) memperoleh 14,30 persen suara
Hasil Quick Count Pilkada Kota Probolinggo dari tim sukses pasangan HARUS PAS (Hj.Rukmini - H. Suhadak) yang diusung partai PDIP, PKS, PAN, Partai Pelopor, dan Hanura ini unggul di 5 Kecamatan,dan saat ini sudah masuk di 85-90 persen real countnya.
Sekilas tentang Kota Probolinggo
Kota ini adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Terletak sekitar 100 km sebelah tenggara Kota Surabaya, di sebelah utara berbatasan dengan Selat Madura, di sebelah timur, selatan, dan tengah berbatasan dengan Kabupaten Probolinggo. Di Kota ini juga terdapat pelabuhan perikanan yang cukup besar.
Kota Probolinggo berada pada 7° 43' 41" - 7° 49' 04" LS dan 113° 10' - 113° 15' BT, total luas wilayah 56,667 Km². Disamping itu Kota Probolinggo merupakan daerah transit yang menghubungkan kota-kota (sebelah timur Kota): Banyuwangi; Jember; Bondowoso; Situbondo; dan Lumajang, dengan kota-kota (sebelah barat Kota): Pasuruan; Malang; dan Surabaya.
Batas wilayah administrasi Kota Probolinggo meliputi:
- Sebelah Utara : Selat Madura
- Sebelah Timur : Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo
- Sebelah Selatan : Kecamatan Leces, Wonomerto, Sumberasih, Kabupaten Probolinggo
- Sebelah Barat : Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo
Meski termasuk Kota, tetapi di wilayah ini masih banyak ditemukan lahan sawah seluas 1.967,70 hektar (21 %), lahan bukan sawah seluas 3.699,00 hektar (39,5 %). Lahan bukan sawah terbagi atas lahan kering 3.595,00 hektar (38,4 %) dan lahan lainnya (tambak) seluas 104 hektar (1,11%).
Melihat potensi dan pemanfaatan wilayah demikian itu, banyak alternatif yang bisa dipilih untuk mengoptimalkan pemanfaatan dan pemberdayaan potensi daerah kota, guna mewujudkan visi Kota Probolinggo sebagai kota tujuan investasi yang perspektif, kondusif dan partisipatif.
Dalam proses perencanaan suatu kota/daerah, aspek tata guna tanah merupakan aspek penting untuk ditinjau sehingga dapat ditelaah jenis penggunaan tanah dan pola struktur ruang yang ada. Struktur penggunaan tanah secara umum di Kota Probolinggo adalah permukiman, perdagangan, industri, tanah pertanian. Secara keseluruhan penggunaan tanah di Kota Probolinggo didominasi oleh tanah permukiman dan pertanian.
Di Kota Probolinggo tahun 2007 secara umum penggunaan tanah didominasi oleh lahan pertanian dengan luas 2593,64 Ha atau 45,77% dari luas keseluruhan Kota Probolinggo dengan lahan pertanian paling luas berada di Kecamatan Kedopok sebesar 860,98 Ha, kemudian berikutnya adalah Kecamatan Kademangan dengan luas lahan pertanian sebesar 667,21 Ha dan Kecamatan Wonoasih dengan luas lahan pertanian sebesar 514,48 Ha.
Lahan permukiman memiliki luas sebesar 2.090,04 Ha atau 36,88% dari luas Kota Probolinggo. Persebaran permukiman di Kota Probolinggo cukup merata di seluruh kecamatan, hal ini dpat dilihat berdasarkan selisih luas lahan permukiman pada setiap kecamatan yang tidak terlalu mencolok. Luas lahan permukiman paling besar berada di Kecamatan Kanigaran yaitu sebesar 474,29 Ha, kemudian berikutnya adalah Kecamatan Wonoasih sebesar 412,24 Ha.
Luas fasilitas permukiman, perkantoran, perdagangan dan industri di Kota Probolinggo berturut-turut adalah sebesar 132,50 Ha (2,34% luas wilayah Kota probolinggo), 108,91 Ha (1,92%), 20,64 Ha (0,36%), dan 90,08 Ha (1,59%).
Sumber daya alam adalah sumber daya yang terbentuk melalui kekuatan atau gaya alamiah, misalnya tanah, air dan perairan, udara, sinar matahari, mineral, dan lain-lain. Sedangkan lingkungan hidup adalah sistem kehidupan dimana terdapat campur tangan manusia dalam mengelola sumber daya alam yang ada di sekitarnya.
Sumber daya alam yang terdapat di Kota Probolinggo sangat terbatas sekali. Kota Probolinggo tidak memiliki deposit sumber daya alam yang dapat dieksploitasi. Di samping miskin kandungan bahan tambang, Kota Probolinggo juga mempunyai lahan sangat terbatas untuk dikembangkan.
Luas wilayah Kota Probolinggo keseluruhan hanya 5.667,70 Ha. Dari luas tersebut, sekitar 34,72% merupakan lahan sawah dan sisanya sebesar 65,28 % merupakan lahan bukan sawah yang terdiri dari lahan kering sebesar 97,19 % dan lahan lainnya berupa tambak sebesar 2,81 %.
Potensi sumber daya alam yang ada di Kota Probolinggo sangat sedikit sehingga pengelolaannya harus dilakukan secara optimum dan tetap dilandasi dengan azas konservasi agar kelestariannya tetap terjaga untuk masa yang akan datang. (Sumber: Wikipedia)