Hasil quick count/Hitung Cepat pilkada kabupaten bogor 2013 - Hasil perhitungan suara yang telah dilakukan pada 8 September 2013 di kabupaten Bogor adalah untuk memilih calon Bupati dan wakil Bupati selama periode lima tahun ke depan, hasil penghitungan suara adalah rekapitulasi KPPS masing masing TPS yang dilaporkan ke PPS tingkat kelurahan untuk selanjutnya digabung menjadi satu di KPUD Kabupaten bogor. Hasil akhir adalah yang diperoleh dari rapat pleno KPUD Bogor. berikut hasil perolehan suara masing-masing pasangan calon pada pemilihan bupati (Pilbup) bogor.
Hasil Quick Count Pilkada Kabupaten Bogor 2013
Berdasarkan hasil hitungan cepat LSI dan Cira Komunikasi
Nomor urut 1, pasangan Gunawan - Akrie, sementara memperoleh 19,46 persen suara
Nomor urut 2, pasangan Alex - Hengky Tornando, sementara memperoleh 6 persen suara
Nomor urut 3, pasangan H. Rachmat Yasin - Hj. Nurhayanti, sementara memperoleh 64,68 persen suara
Nomor urut 4, pasangan H. Karyawan Faturachman - Adrian, sementara memperoleh 9,86 persen suara
Berdasarkanhasil hitung cepat yang dilakukan oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pada pemilihan kepala daerah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu, pasangan Rachmat Yasin dan Nurhayanti menang telak dengan 64,68% suara.
Peneliti LSI, Ade Mulyana.mengatakan, hitung cepat yang dilakukan pihaknya menggunakan metode “multistage random sampling” dengan jumlah sampel tempat pemungutan suara sebanyak 260 TPS dari total TPS yang ada 7.716.
Sampel dipilih dan tersebar secara profesional berdasarkan jumlah pemilih. Dan dipilih secara acak di seluruh wilayah Kabupaten Bogor.
Hasil hitung cepat tersebut diambil setelah data masuk mencapai 99,23% dengan tingkat kesalahan (margin error) sekitar 1 persen. Adapun tingkat partisipasi pemilih sebesar 60,38%.
“Pasangan incumbent ini bisa dipastikan menjadi pemenang dalam pilkada Kabupaten Bogor. Tapi tentunya hasil resmi ada pada rekapitulasi KPUD Kabupaten Bogor,” kata Ade.
Sementara itu, Arman Salam menyebutkan, kemenangan RY dalam pilkada Kabupaten Bogor sudah bisa diprediksi sebelumnya, saat LSI melakukan survei pemilihan.
“Sebelum pilkada dimulai, pasangan incumbent ini sudah jauh mengungguli tiga kandidat lainnya. Dan dari survei terakhir per Agustus 2013, RY tetap berada di urutan pertama,” kata Arman.
Menurut Arman, kemenangan RY dilihat dari tren selama ini dukungan terhadap politisi PPP itu selalu konsisten. Selain itu, kepuasan terhadap kinerja kepemimpinan RY di periode sebelumnya dinilai berhasil sehingga memberikan tingkat kepuasan yang tinggi di masyarakat.
“Dari segi penilaian kepribadian, RY pun lebih disukai,” ujarnya..
Daftar Pemilih Tetap (DPT) Kabupaten Bogor untuk pemilihan bupati dan wakil bupati 8 September 2013 berkurang 143.645 suara dibanding DPT pada saat Pemilihan Gubernur Jawa Barat.
Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Bogor sudah menetapkan jumlah DPT pada saat pilbup 8 September 2013 sebanyak 3.196.250, jumlah pemilih laki-laki 1.640.188 orang dan pemilih perempuan 1.556.062 orang.
3 faktor yang penyebab berkurangnya ratusan ribu suara pada Pilkada Kabupaten Bogor dibanding DPT pada saat Pemilihan Gubernur Jawa Barat:
Hasil Quick Count Pilkada Kabupaten Bogor 2013
Berdasarkan hasil hitungan cepat LSI dan Cira Komunikasi
Nomor urut 1, pasangan Gunawan - Akrie, sementara memperoleh 19,46 persen suara
Nomor urut 2, pasangan Alex - Hengky Tornando, sementara memperoleh 6 persen suara
Nomor urut 3, pasangan H. Rachmat Yasin - Hj. Nurhayanti, sementara memperoleh 64,68 persen suara
Nomor urut 4, pasangan H. Karyawan Faturachman - Adrian, sementara memperoleh 9,86 persen suara
Berdasarkanhasil hitung cepat yang dilakukan oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pada pemilihan kepala daerah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu, pasangan Rachmat Yasin dan Nurhayanti menang telak dengan 64,68% suara.
Peneliti LSI, Ade Mulyana.mengatakan, hitung cepat yang dilakukan pihaknya menggunakan metode “multistage random sampling” dengan jumlah sampel tempat pemungutan suara sebanyak 260 TPS dari total TPS yang ada 7.716.
Sampel dipilih dan tersebar secara profesional berdasarkan jumlah pemilih. Dan dipilih secara acak di seluruh wilayah Kabupaten Bogor.
Hasil hitung cepat tersebut diambil setelah data masuk mencapai 99,23% dengan tingkat kesalahan (margin error) sekitar 1 persen. Adapun tingkat partisipasi pemilih sebesar 60,38%.
“Pasangan incumbent ini bisa dipastikan menjadi pemenang dalam pilkada Kabupaten Bogor. Tapi tentunya hasil resmi ada pada rekapitulasi KPUD Kabupaten Bogor,” kata Ade.
Sementara itu, Arman Salam menyebutkan, kemenangan RY dalam pilkada Kabupaten Bogor sudah bisa diprediksi sebelumnya, saat LSI melakukan survei pemilihan.
“Sebelum pilkada dimulai, pasangan incumbent ini sudah jauh mengungguli tiga kandidat lainnya. Dan dari survei terakhir per Agustus 2013, RY tetap berada di urutan pertama,” kata Arman.
Menurut Arman, kemenangan RY dilihat dari tren selama ini dukungan terhadap politisi PPP itu selalu konsisten. Selain itu, kepuasan terhadap kinerja kepemimpinan RY di periode sebelumnya dinilai berhasil sehingga memberikan tingkat kepuasan yang tinggi di masyarakat.
“Dari segi penilaian kepribadian, RY pun lebih disukai,” ujarnya..
Daftar Pemilih Tetap (DPT) Kabupaten Bogor untuk pemilihan bupati dan wakil bupati 8 September 2013 berkurang 143.645 suara dibanding DPT pada saat Pemilihan Gubernur Jawa Barat.
Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Bogor sudah menetapkan jumlah DPT pada saat pilbup 8 September 2013 sebanyak 3.196.250, jumlah pemilih laki-laki 1.640.188 orang dan pemilih perempuan 1.556.062 orang.
3 faktor yang penyebab berkurangnya ratusan ribu suara pada Pilkada Kabupaten Bogor dibanding DPT pada saat Pemilihan Gubernur Jawa Barat:
- Faktor pertama, karena pada waktu pemilihan gubernur ada warga di luar Kabupaten Bogor tapi masih ber-KTP sekitar Jawa Barat masuk dalam DPT. Mereka misalnya bekerja di bogor, itu dihitung.
- Faktor kedua, pemilih meninggal dunia atau pindah ke kota/kabupaten lainnya.
- Faktor ketiga adanya indikasi pemilih ganda, kemudian akhirnya dicoret karena ganda.