Partai Demokrat didirikan pada 9 September 2001 dan disahkan pada 27 Agustus 2003 adalah salah satu Partai politik Indonesia. Pendirian partai ini erat kaitannya dengan niat untuk membawa Susilo Bambang Yudhoyono, yang kala itu menjadi Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan di bawah Presiden Megawati, menjadi presiden. Karena hal inilah, Partai Demokrat terkait kuat dengan figur Yudhoyono. Pada pemilu 2014 Partai demokrat mendapat nomor 7.
Tahun 2004 adalah saat pertama kali Partai ini mengikuti pemilihan umum dan meraih suara sebanyak 7,45% (8.455.225) dari total suara dan mendapatkan kursi sebanyak 57 di DPR. Dari hasil tersebut maka Partai Demokrat menduduki peringkat ke 5 Pemilu Legislatif 2004. Dengahn naiknya popularitas Yudhoyono menjelang Pemilu 2004 dengan otomatis dapat mendongkrak kepopuleran partai ini . Bersama PKS, partai ini menjadi the rising star pada pemilu kedua di Era Reformasi itu. Popularitas partai ini terutama berada di kota-kota besar, dan di wilayah eks-Karesidenan Madiun, tempat Yudhoyono berasal.
Setelah sukses di pemilu 2004 maka lima tahun berikutnya yaitu pemilu 2009, Partai Demokrat menjadi Pemenang Pemilu Legislatif 2009. Partai Demokrat memperoleh 150 kursi (26,4%) di DPR RI, setelah mendapat 21.703.137 total suara (20,4%). Partai Demokrat meraih suara terbanyak di banyak provinsi, hal yang pada pemilu sebelumnya tidak terjadi, seperti di Aceh, DKI Jakarta, dan Jawa Barat.
Diantara kesuksesan pemilu, ternyata ada pula kekisruhan yang terjadi di internal partai ini, penetapan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin sebagai tersangka korupsi pembangunan wisma Atlet di Palembang mengguncang Partai Demokrat. M. Nazaruddin diburu interpol, kepolisian, dan KPK untuk mempertanggunjawabkan perbuatannya menerima fee suap dari proyek SEA Games 2011, dan kini memberikan banyak keterangan yang melibatkan beberapa anggota partai. Akibatnya, karena ditetapkan sebagai tersangka kasus Hambalang, Andi Malarangeng mengundurkan diri sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga pada tanggal 7 Desember 2012, sedangkan Anas Urbaningrum mengundurkan diri sebagai Ketua Umum Partai Demokrat setelah menandatangani pakta integritas pada 14 Februari 2013 yang menyatakan siap mundur jika ditetapkan sebagai tersangka korupsi, Anas urbaningrum akhirnya ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK pada tanggal 22 Februari 2013 untuk kasus gratifikasi mobil. Anas mundur sebagai ketua umum Partai Demokrat pada tanggal 23 Februari 2013, sehingga menimbulkan kekosongan kursi ketua umum. Namun, ia menjelaskan bahwa tanpa pakta integritas pun, ia punya kesadaran untuk mundur.
Pada tanggal 30 Maret 2013 Kongres Luar Biasa Partai Demokrat diadakan di Bali, Susilo Bambang Yudhoyono ditetapkan sebagai ketua umum Partai Demokrat, menggantikan Anas Urbaningrum. Susilo Bambang Yudhoyono juga memilih Syarief Hasan sebagai Ketua Harian DPP Demokrat. Syarief Hasan di Kabinet Indonesia Bersatu II juga menjabat sebagai Menteri Koperasi dan UKM. Sementara, Marzuki Alie ditunjuk sebagai Wakil Ketua Majelis Tinggi yang sebelumnya dijabat Anas Urbaningrum. Adapun Ketua Harian Dewan Pembina dijabat oleh E.E. Mangindaan (Menteri Perhubungan).
Yang pernah menjabat Ketua Umum Partai Demokrat:
Partai Demokrat
Ketua: Susilo Bambang Yudhoyono, Sekretaris jenderal: Edhie Baskoro Yudhoyono, Ketua Harian: Syarief Hasan: Didirikan: 9 September 2001, Kantor pusat: DKI Jakarta, Ideologi: Pancasila, Kursi di DPR (2009): 150 / 560, Situs web: http://www.demokrat.or.id
Arti Lambang Partai Demokrat:
Tahun 2004 adalah saat pertama kali Partai ini mengikuti pemilihan umum dan meraih suara sebanyak 7,45% (8.455.225) dari total suara dan mendapatkan kursi sebanyak 57 di DPR. Dari hasil tersebut maka Partai Demokrat menduduki peringkat ke 5 Pemilu Legislatif 2004. Dengahn naiknya popularitas Yudhoyono menjelang Pemilu 2004 dengan otomatis dapat mendongkrak kepopuleran partai ini . Bersama PKS, partai ini menjadi the rising star pada pemilu kedua di Era Reformasi itu. Popularitas partai ini terutama berada di kota-kota besar, dan di wilayah eks-Karesidenan Madiun, tempat Yudhoyono berasal.
Setelah sukses di pemilu 2004 maka lima tahun berikutnya yaitu pemilu 2009, Partai Demokrat menjadi Pemenang Pemilu Legislatif 2009. Partai Demokrat memperoleh 150 kursi (26,4%) di DPR RI, setelah mendapat 21.703.137 total suara (20,4%). Partai Demokrat meraih suara terbanyak di banyak provinsi, hal yang pada pemilu sebelumnya tidak terjadi, seperti di Aceh, DKI Jakarta, dan Jawa Barat.
Diantara kesuksesan pemilu, ternyata ada pula kekisruhan yang terjadi di internal partai ini, penetapan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin sebagai tersangka korupsi pembangunan wisma Atlet di Palembang mengguncang Partai Demokrat. M. Nazaruddin diburu interpol, kepolisian, dan KPK untuk mempertanggunjawabkan perbuatannya menerima fee suap dari proyek SEA Games 2011, dan kini memberikan banyak keterangan yang melibatkan beberapa anggota partai. Akibatnya, karena ditetapkan sebagai tersangka kasus Hambalang, Andi Malarangeng mengundurkan diri sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga pada tanggal 7 Desember 2012, sedangkan Anas Urbaningrum mengundurkan diri sebagai Ketua Umum Partai Demokrat setelah menandatangani pakta integritas pada 14 Februari 2013 yang menyatakan siap mundur jika ditetapkan sebagai tersangka korupsi, Anas urbaningrum akhirnya ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK pada tanggal 22 Februari 2013 untuk kasus gratifikasi mobil. Anas mundur sebagai ketua umum Partai Demokrat pada tanggal 23 Februari 2013, sehingga menimbulkan kekosongan kursi ketua umum. Namun, ia menjelaskan bahwa tanpa pakta integritas pun, ia punya kesadaran untuk mundur.
Pada tanggal 30 Maret 2013 Kongres Luar Biasa Partai Demokrat diadakan di Bali, Susilo Bambang Yudhoyono ditetapkan sebagai ketua umum Partai Demokrat, menggantikan Anas Urbaningrum. Susilo Bambang Yudhoyono juga memilih Syarief Hasan sebagai Ketua Harian DPP Demokrat. Syarief Hasan di Kabinet Indonesia Bersatu II juga menjabat sebagai Menteri Koperasi dan UKM. Sementara, Marzuki Alie ditunjuk sebagai Wakil Ketua Majelis Tinggi yang sebelumnya dijabat Anas Urbaningrum. Adapun Ketua Harian Dewan Pembina dijabat oleh E.E. Mangindaan (Menteri Perhubungan).
Yang pernah menjabat Ketua Umum Partai Demokrat:
- Subur Budhisantoso (2001–2005)
- Hadi Utomo (2005–23 Mei 2010)
- Anas Urbaningrum (23 Mei 2010-23 Februari 2013)
- Susilo Bambang Yudhoyono (30 Maret 2013- )
Partai Demokrat
Ketua: Susilo Bambang Yudhoyono, Sekretaris jenderal: Edhie Baskoro Yudhoyono, Ketua Harian: Syarief Hasan: Didirikan: 9 September 2001, Kantor pusat: DKI Jakarta, Ideologi: Pancasila, Kursi di DPR (2009): 150 / 560, Situs web: http://www.demokrat.or.id
Arti Lambang Partai Demokrat:
- Warna biru tua melambangkan sikap tegas, mantap, percaya diri, dan penuh optimisme.
- Warna merah putih memberi arti kebangsaan atau nasionalisme.
- Bintang bersinar tiga bermakna tiga kesatuan wawasan partai yang tidak dapat dipisahkan, yakni nasionalis-religius, humanisme, dan pluralisme.
- Warna biru laut melambangkan kesejukan penuh kedamaian dalam kehidupan.
- Warna biru laut juga melambangkan samudera yang luas sebagai akhir aliran dari berbagai sungai yang membaur dan menyatu, namun terlihat tenang dan damai.
- Secara umum, lambang tersebut bermaksud bahwa Partai Demokrat tampil sebagai partai politik yang mampu menghimpun segenap warga negara untuk hidup berdampingan secara damai dan saling menghormati antarsesama anak bangsa yang memiliki keanekaragaman suku, agama, ras, golongan.
(sumber:Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, berbagai sumber)