Partai Amanat Nasional (PAN) adalah sebuah partai politik di Indonesia yang didirikan pada tanggal 23 Agustus 1998 berdasarkan pengesahan Depkeh HAM No. M-20.UM.06.08 tgl. 27 Agustus 2003. Asas partai ini adalah "Akhlak Politik Berlandaskan Agama yang Membawa Rahmat bagi Sekalian Alam" (AD Bab II, Pasal 3).Ketua Umum saat ini adalah Hatta Rajasa sedangkan Ketua Majelis Pertimbangan Partai dijabat oleh Amien Rais. PAN adalah partai politik yang lolos verifikasi dan menjadi peserta Pemilu 2014 dan mendapat nomor urut 8.
Partai Amanat Nasional (PAN) lahir tak lepas dari peran serta: Majelis Amanat Rakyat (MARA), salah satu organ gerakan reformasi pada era pemerintahan Soeharto, PPSK Muhamadiyah, dan Kelompok Tebet.
Pada Tanggal 5–7 Juli 1998, dilaksanakan Tanwir Muhammadiyah di Semarang yang dihadiri oleh seluruh jajaran Pimpinan Pusat Muhammadiyah serta utusan dari tingkat Wilayah(provinsi). Dalam sidang komisi, mayoritas peserta menginginkan agar warga Muhammadiyah membangun partai yang baru. Namun dalam keputusan resmi dinyatakan, bahwa Muhammadiyah tidak akan pernah berubah menjadi parpol, juga tidak akan membidani lahirnya sebuah parpol. Tetapi warga Muhammadiyah diberi keleluasaan untuk terlibat dalam parpol sesuai dengan minat dan potensinya.
Tanggal 22 Juli 1998, Amien Rais menghadiri pertemuan MARA di hotel Borobudur. Hadir dalam acara membahas situasi politik terahir ini, antara lain: Goenawan Mohammad, Fikri Jufri, Dawan Raharjo, Ratna Sarumpaet, Zumrotin, dan Ismet Hadad. Dari hasil diskusi dan evaluasi kinerja MARA, Goenawan kemudian menyimpulkan bahwa disepakati perlunya MARA memersiapkan pembentukan partai, disamping fungsinya semula sebagai gerakan moral. Tim kecil yang diharapkan akan membidani lahirnya sebuah parpol dibentuk.
Pada awalnya nama PAN adalah PAB(Partai Amanat Bangsa), Pada pertemuan tanggal 5–6 Agustus 1998 di Bogor, tokoh nasional sepakat membentuk Partai Amanat Bangsa (PAB) yang kemudian berubah nama menjadi Partai Amanat Nasional (PAN). PAN dideklarasasikan di Jakarta pada 23 Agustus 1998 oleh 50 tokoh nasional, di antaranya mantan Ketua umum Muhammadiyah Prof. Dr. H. Amien Rais, , Goenawan Mohammad, Abdillah Toha, Dr. Rizal Ramli, Dr. Albert Hasibuan, Toety Heraty, Prof. Dr. Emil Salim, Drs. Faisal Basri, M.A., A.M. Fatwa, Zoemrotin, Alvin Lie Ling Piao, dan lainnya.
Tujuan dari Partai Amanat Nasional adalah menjunjung tinggi dan menegakkan kedaulatan rakyat, keadilan, kemajuan material, dan spiritual. Cita-cita partai berakar pada moral agama, kemanusiaan, dan kemajemukan. Selebihnya PAN menganut prinsip non-sektarian dan non-diskriminatif. Untuk terwujudnya Indonesia Baru, PAN pernah melontarkan gagasan wacana dialog bentuk negara federasi sebagai jawaban atas ancaman disintegrasi. Titik sentral dialog adalah keadilan dalam mengelola sumber daya sehingga rakyat seluruh Indonesia dapat benar-benar merasakan sebagai warga bangsa.
Pada Pemilu 2004, PAN mencalonkan pasangan Amien Rais dan Siswono Yudo Husodo sebagai calon presiden dan wakil presiden untuk dipilih secara langsung. Pasangan ini meraih hampir 15% suara nasional.
Dalam Rapat Kerja Nasional PAN pada 11 Desember 2011 Partai Amanat Nasional (PAN) secara resmi mendukung Ketua Umum PAN Hatta Rajasa sebagai bakal calon presiden dalam Pemilu 2014.
Pencapaian pada Pemilu Anggota DPR
Tahun Suara Kursi Peringkat
1999 7.528.956 (7,1%) 34 (7,4%) 5
2004 7.303.324 (6,4%) 53 (9,6%) 7
2009 6.254.580 (6,0%) 43 (7,7%) 5
Arti lambang/logo PAN:
Ketua: Hatta Rajasa, Sekretaris jenderal: Taufik Kurniawan, Didirikan: 23 Agustus 1998, Kantor pusat: Jakarta Selatan-DKI Jakarta, Ideologi: Pancasila, Kursi di DPR (2009): 43 / 560, Situs web: www.pan.or.id, Partai Politik Indonesia.
Partai Amanat Nasional (PAN) lahir tak lepas dari peran serta: Majelis Amanat Rakyat (MARA), salah satu organ gerakan reformasi pada era pemerintahan Soeharto, PPSK Muhamadiyah, dan Kelompok Tebet.
Pada Tanggal 5–7 Juli 1998, dilaksanakan Tanwir Muhammadiyah di Semarang yang dihadiri oleh seluruh jajaran Pimpinan Pusat Muhammadiyah serta utusan dari tingkat Wilayah(provinsi). Dalam sidang komisi, mayoritas peserta menginginkan agar warga Muhammadiyah membangun partai yang baru. Namun dalam keputusan resmi dinyatakan, bahwa Muhammadiyah tidak akan pernah berubah menjadi parpol, juga tidak akan membidani lahirnya sebuah parpol. Tetapi warga Muhammadiyah diberi keleluasaan untuk terlibat dalam parpol sesuai dengan minat dan potensinya.
Tanggal 22 Juli 1998, Amien Rais menghadiri pertemuan MARA di hotel Borobudur. Hadir dalam acara membahas situasi politik terahir ini, antara lain: Goenawan Mohammad, Fikri Jufri, Dawan Raharjo, Ratna Sarumpaet, Zumrotin, dan Ismet Hadad. Dari hasil diskusi dan evaluasi kinerja MARA, Goenawan kemudian menyimpulkan bahwa disepakati perlunya MARA memersiapkan pembentukan partai, disamping fungsinya semula sebagai gerakan moral. Tim kecil yang diharapkan akan membidani lahirnya sebuah parpol dibentuk.
Pada awalnya nama PAN adalah PAB(Partai Amanat Bangsa), Pada pertemuan tanggal 5–6 Agustus 1998 di Bogor, tokoh nasional sepakat membentuk Partai Amanat Bangsa (PAB) yang kemudian berubah nama menjadi Partai Amanat Nasional (PAN). PAN dideklarasasikan di Jakarta pada 23 Agustus 1998 oleh 50 tokoh nasional, di antaranya mantan Ketua umum Muhammadiyah Prof. Dr. H. Amien Rais, , Goenawan Mohammad, Abdillah Toha, Dr. Rizal Ramli, Dr. Albert Hasibuan, Toety Heraty, Prof. Dr. Emil Salim, Drs. Faisal Basri, M.A., A.M. Fatwa, Zoemrotin, Alvin Lie Ling Piao, dan lainnya.
Tujuan dari Partai Amanat Nasional adalah menjunjung tinggi dan menegakkan kedaulatan rakyat, keadilan, kemajuan material, dan spiritual. Cita-cita partai berakar pada moral agama, kemanusiaan, dan kemajemukan. Selebihnya PAN menganut prinsip non-sektarian dan non-diskriminatif. Untuk terwujudnya Indonesia Baru, PAN pernah melontarkan gagasan wacana dialog bentuk negara federasi sebagai jawaban atas ancaman disintegrasi. Titik sentral dialog adalah keadilan dalam mengelola sumber daya sehingga rakyat seluruh Indonesia dapat benar-benar merasakan sebagai warga bangsa.
Pada Pemilu 2004, PAN mencalonkan pasangan Amien Rais dan Siswono Yudo Husodo sebagai calon presiden dan wakil presiden untuk dipilih secara langsung. Pasangan ini meraih hampir 15% suara nasional.
Dalam Rapat Kerja Nasional PAN pada 11 Desember 2011 Partai Amanat Nasional (PAN) secara resmi mendukung Ketua Umum PAN Hatta Rajasa sebagai bakal calon presiden dalam Pemilu 2014.
Pencapaian pada Pemilu Anggota DPR
Tahun Suara Kursi Peringkat
1999 7.528.956 (7,1%) 34 (7,4%) 5
2004 7.303.324 (6,4%) 53 (9,6%) 7
2009 6.254.580 (6,0%) 43 (7,7%) 5
Arti lambang/logo PAN:
- Secara umum, lambang tersebut merupakan simbolisasi bahwa PAN membawa suatu pencerahan baru menuju masa depan yang lebih baik.
- Matahari melambangkan sumber cahaya dan sumber kehidupan.
- Warna putih merupakan ekspresi dari kebenaran, keadilan, dan semangat baru.
- Pancaran sinar merupakan refleksi dari kemajemukan.
- Bujur sangkar berwarna biru tua merupakan cerminan laut dan langit yang merefleksikan kemerdekaan dan demokrasi.
Ketua: Hatta Rajasa, Sekretaris jenderal: Taufik Kurniawan, Didirikan: 23 Agustus 1998, Kantor pusat: Jakarta Selatan-DKI Jakarta, Ideologi: Pancasila, Kursi di DPR (2009): 43 / 560, Situs web: www.pan.or.id, Partai Politik Indonesia.
(Sumber: Wikipedia Bahasa Indonesia, Enslikopedia bebas, berbagai sumber)