Hasil Quick Count Pilkada Kota Padang Panjang

Logo/lambang padang panjang
"Pilkada Padang Panjang 2013"

Pada Pilkada Kota Padang Panjang yang digelar pada Tanggal 4 Juli 2013 terdapat Lima pasang calon yang bersaing untuk mendapatkan kursi walikota dan wakil walikota pada Pemilukada Kota Padangpanjang Sumatera Barat ini. Kelima pasangan calon tersebut adalah:

  • Pasangan Yusyafnita - Yuheldi diusung PPP dan gabungan 11 partai tidak berkursi di DPRD, 
  • Pasangan Sony Jendriza Idroes - Aldia Sastra diusung Partai Demokrat,
  • Pasangan Edwin - Eko Furqani diusung Partai Amanat Nasional, 
  • Pasangan Hendri Arnis - Mawardi Samah diusung Partai Golkar, PKS, PKB, PBB 
  • Pasangan Jon Enardi - Yurnalisman Syam diusung Gerindra dan PDI Perjuangan.
Mereka akan memperebutkan suara sekitar 33.161 pemilih terdaftar. Pasangan yang meraih minimal 30 persen tambah satu suara yang akan jadi pemenang. Bila tak satu pun pasangan yang meraih suara minimal itu, maka terbuka peluang untuk putara kedua.

Hasil Quick Count Pilwako Padang Panjang :
1. Yusyafnital - Yuheldi : 2,56 persen suara
2. Sony J Idroes - Aldia Sastra : 12,28 persen suara
3. Edwin - Eko Furqani : 35,82 persen suara
4. Jon Enardi - Yurnalisman Syam : 5,43 persen suara
5. Hendri Arnis - Mawardi Samah : 43,92 persen suara

Untuk Hasil Quick Count Pilwako - Pilkada Kota Padang Panjang berdasarkan real count dari PKS dan tim Hamas atau saksi-saksi Hamas di tiap tempat pemungutan suara (TPS). Ada 34.602 orang daftar pemilih tetap (DPT). Sementara populasi Padang Panjang tercatat 54 ribu jiwa lebih. Terdapat 85 Tempat Pemungutan Suara (TPS), di 16 kelurahan dan di 2 kecamatan.

Diwaktu tersebut KPU Kota Padangpanjang juga akan melakukan pendistribusian logistik Pemilukada keseluruh kelurahan yang ada di daerah itu. Logistik didistribusikan selama dua hari mulai 2 sampai 3 Juli ke setiap Panitia Pemungutan Suara (PPS) yang ada di kelurahan, termasuk Formulir C6 pengganti kartu pemilih. Pendistribusian logistik pada H-3 itu sesuai dengan jarak tempuh dari KPu ke masing-masing PPS yang tersebar di 16 kelurahan yang ada di Kota Padangpanjang.

Untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan terjadi maka sebelum pesta demokrasi lima tahunan itu berlangsung akan dilakukan pendistribusian tiga hari menjelang hari pencoblosan. Dalam pendistribusian logistik, KPU akan melakukan tindakan preventif dengan selalu ada pengawasan pihak keamanan. Sedangkan untuk mobilisasi akan mempergunakan beberapa truk.

Pagelaran simulasi menghadapi kerusuhan pilkada dilakukan oleh Polresta Padang panjang. Dalam kerusuhan itu, 5 perusuh ditangkap. Dua di antaranya pemabuk yang berbuat onar di salah satu TPS, 2 lagi menghadang kotak suara saat hendak dibawa dari TPS, sedangkan seorang lagi diringkus karena diduga sebagai provokator aksi demo di kantor KPU setempat.

Sementara itu di kantor KPU Padangpanjang, sekitar 3.000 massa yang berunjuk rasa , tidak menerima imbauan polwan sehingga jajaran Dalmas dari Polres Padangpanjang dirunkan memblokir pergerakan massa. Namun karena tingkat emosi ribuan massa makin meningkat, Kapolres Padangpanjang AKBP Djoni Hendra memerintahkan satuan Dalmas lanjutan dan satu unit alat water cannon (AWC) dikerahkan untuk membubarkan paksa gerombolan pendemo. Simulasi sistem pengamanan Pilkada Padangpanjang ini digelar di Lapangan Bancahlaweh.

Kombespol Agus Ria Iriawan (Direktur Sabhara Polda Sumbar)  menilai kesiapan Polres Padangpanjang lebih baik dibandingkan Polresta Sawahlunto yang baru saja usai melaksanakan pilkada. Agus menyebut sistem pengamanan pilkada yang dibentuk Polres Padangpanjang sangat sistematis dan tertata dengan baik. Namun demikian, pihaknya tetap melihat beberapa hal yang harus menjadi perhatian dan sebagai bahan evaluasi bersama. Khususnya dalam penanganan kerusuhan demo, Agus menegaskan pemanfaatan Dalmas harus lebih dimaksimalkan.

Meski secara prinsip diketahui Polres Padangpanjang terkendala dengan keterbatasan personel, namun hal itu dapat diantisipasi melalui koordinasi bersama Polres tetangga untuk siap mem-back up. Polda akan membantu satu unit AWC selama pengamanan pilkada nantinya. Sementara Kabiro Ops Polda Sumbar, Kombespol Suwardi dalam evaluasinya menambahkan, dalam pengamanan nanti tidak hanya terfokus pada kerumunan massa jika terjadi demo. Akan tetapi, harus melibatkan aparat Provost yang bertugas memantau tindakan aparat yang keluar dari ketentuan. -Hasil Quick Count Pilkada-